MYEONGDONG
Bagi yang hanya punya sedikit waktu untuk bertandang ke Korea Selatan, Anda masih sempat jalan-jalan dan berbelanja di pasar ala Korea. Dua pasar yang sempat dikunjungi detikTravel dalam kesempatan ke Korea baru-baru ini adalah Myeong-dong dan Dongdaemun di Seoul.
Myeong-dong sebenarnya berupa nama kawasan dengan gang-gang berukuran kecil-sedang di dalamnya. Namun di kanan-kirinya berdiri berbagai toko.
Myeong-dong sebenarnya berupa nama kawasan dengan gang-gang berukuran kecil-sedang di dalamnya. Namun di kanan-kirinya berdiri berbagai toko.
Apakah yang murahan selalu jelek? Belum tentu. Sepintas produk yang mahal dan yang terjangkau pun tidak terlihat jauh berbeda di sini. Oleh-oleh ala Korea seperti gantungan kunci, hiasan magnet untuk lemari es, atau suvenir sumpit dan sendok logam yang tidak terlihat 'murahan' pun bertebaran.
Namun daya tarik Myeong-dong sebenarnya baru dimulai di malam hari. Mulai sore hari, pedagang makanan kaki lima bersiap menggelar dagangannya tepat di depan toko-toko tersebut. Anda tinggal memilih jajanan kaki lima ala Korea seperti tteokbokki atau kue beras yang pedas, odeng, cumi goreng ataupun bakar, hingga buah-buahan yang rata-rata hanya dijual 1.000 Won.
Lantas bagaimana cara mencapai Myeong-dong? Sebagai salah satu atraksi wisata, Myeong-dong dapat dijangkau dengan berbagai moda transportasi, baik taksi, bis, atau alat transportasi publik yang patut dicoba di negara maju seperti Korea, yaitu MRT.
Cukup datang ke stasiun bawah tanah. Kemudian cek rute MRT dengan tujuan Myeong-dong. Kebetulan di depan hotel yang ditempati detikTravel di Dongho-ro, Jung-gu terdapat stasiun MRT yaitu stasiun Dongguk University. Dari situ kami tinggal membeli tiket sekali jalan (single ticket) seharga 1.850 Won dengan tujuan stasiun Hoehyeon dan turun di Stasiun Chungmuro.
Tak harus bisa berbahasa Korea untuk membeli tiket, sebab mesin penjual tiket MRT di Korea telah dilengkapi dengan keterangan dalam 4 bahasa, yaitu Korea, Inggris, China dan Jepang. Toh hampir seluruh penunjuk jalan maupun keterangan di tempat publik seperti di stasiun tidak hanya ditulis dengan Hangul atau abjad Korea tetapi juga huruf Romawi di bawahnya.
Komentar
Posting Komentar